Keamanan data elektronik menjadi hal yang sangat penting di perusahaan penyedia jasa teknologi informasi (TI) maupun industri lainnya, seperti: perusahaan export-import, tranportasi, lembaga pendidikan, pemberitaan, hingga perbankan yang menggunakan fasilitas TI dan menempatkannya sebagai infrastruktur kritikal (penting).
Informasi atau data adalah aset bagi perusahaan. Keamanan data secara tidak langsung dapat memastikan kontinuitas bisnis, mengurangi resiko, mengoptimalkan return on investment dan mencari kesempatan bisnis. Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan, dikelola dan disharing maka semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan, kehilangan atau tereksposnya data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan.
Dalam dunia masa kini, banyak organisasi semakin sadar akan pentingnya menjaga seluruh sumber daya mereka, baik yang bersifat virtual maupun fisik, agar aman dari ancaman baik dalam maupun luar.
Pendekatan — pendekatan yang dimulai oleh kalangan industri dicontoh dan diperluas. Ketika pencegahan federal ini diimplementasikan, dua Hsu penting harus diatasi
Saat pemerintah dan kalangan industri mulai menyadari kebutuhan untuk mengamankan sumber daya informasi mereka, perhatian nyaris terfokus secara eksklusif pada perlindungan peranti keras dan data, maka istilah keamanan sistem
1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-struktur
Ancaman keamanan informasi ( information securty threat) adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya informasi perusahaan.
Tidak semua ancaman merupakan tindkan yang dilakukan dengan tujuan mencelakai. Beberapa merupakan kecelakaan, yang disebabkan oleh orang — orang di dalam ataupun di luar perusahaan. Sama halnya di mana keamanan informasi harus ditujukan untuk mencegah ancaman yang disengaja, sistem keamanan juga harus mengeliminasi atau mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan yang disebabkan kecelakaan.
Programantis pywar e wring kali menyerangcookies , yaituffleteks kecil yang diletakkan perusahaan di hard drive pelanggan untuk mencatat minat belanja pelanggan mereka. Menghapuscookies menggunakan programantispyware menciptakan kekhawatiran di kalangan beberapa pemasar. Solusi yang paling efektif yang memungkinkan adalah menghalangiantispyware untuk menghapusc o o k i e s pihak pertama yang disimpan perusahaan untuk pars pelanggannya, tapi hanya menghapuscookies pihak ketiga yang diletakkan oleh perusahaan lain.
Penggunaan yang tidak terotorisasi terjadi ketika orang — orang yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaan mampu melakukan hal tersebut. Contoh kejahatan komputer tipe ini adalahhacker yang memandang keamanan informasi sebagai suatu tantangan yang haru diatasi.
Seseorang dapat merusak atau menghancurkan peranti keras atau peranti lunak, sehingga menyebabkan operasional komputer perusahaan tersebut tidak berfungsi. Dalam hal ini penjahat komputer bahkan tidak harus berada di lokasi fisik tersebut.
Perubahan dapat dilakukan pada data, informasi, dan peranti lunak perusahaan. Beberapa perubahan dapat berlangsung tanpa disadari dan menyebabkan pengguna output sistem tersebut mengambil keputusan yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar